Kini umat muslim yang menjalankan ibadah haji atau umroh tak
perlu repot berbelanja di Arab Saudi.
Pusat Belanja Thamrin City Jakarta menghadirkan sebuah zona khusus berupa Pusat Oleh-Oleh Haji yang terletak di lantai 3A, gedung pusat belanja yang terletak tidak jauh dari bundaran Hotel Indonesia Jakarta.
Menurut PR and Promotion Manager Thamrin City Lucy Ratna, di Jakarta, kehadiran pusat oleh-oleh haji ini untuk menjawab kebutuhan akan sebuah tempat belanja yang nyaman dan memudahkan untuk mendapatkan barang kebutuhan oleh-oleh khas ibadah haji dan umroh.
Apalagi, kata Lucy, sudah menjadi tradisi bagi orang Indonesia menengok tetangga atau kerabat yang baru pulang dari tanah suci, untuk sekadar mengucapkan selamat atau menanyakan kisah perjalanan sewaktu menunaikan ibadah haji.
Dan tentunya tidak sedikit yang menanyakan oleh-oleh dari tanah suci. Yang pertama di tanyakan pasti air zam-zam dan kurma sebagai oleh-oleh khas haji dan umroh.
“Tapi kini, untuk mencari oleh-oleh haji, tak perlu repot-repot belanja di Arab Saudi. Karena berbelanja di Tanah Suci selain melelahkan juga menyita waktu untuk ibadah. Selain itu juga harus memikirkan biaya pengiriman, terkena denda karena over bagasi, risiko paket yang dikirim tidak sampai,” ujar Lucy Ratna dalam rilis yang diterima SP di Jakarta, Selasa (21/1).
Untuk meramaikan dan memperkenalkan pusat oleh-oleh haji Thamrin City, kata Lucy, di bulan Januari 2014 ini, sedang berlangsung sebuah pameran oleh-oleh haji yang diikuti para pedagang di grand hall Thamrin City.
“Agar publik semakin mengenal aneka macam produk oleh-oleh haji yang dijual di Thamrin City,” katanya.
Menurut Hamzah, salah seorang pedagang pemilik toko Tsabit di lantai 3 A, umat Muslim yang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci lebih meminati oleh-oleh khas ibadah haji yang dijual di Indonesia seperti air zam-zam, kurma, perlengkapan salat, karena tidak perlu memikirkan kuota bagasi, dengan kualitas dan jenis barang sama.
Hamzah menuturkan, barang-barang yang dijual relatif terjangkau harganya mulai dari harga Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per kilo. “Barang-barang yang dijual kualitasnya terjamin baik seperti di Saudi Arabia,” tuturnya.
Berdagang di Thamrin City sejak tahun lalu, Hamzah mengakui usahanya mulai berkembang dan pengunjung mulai ramai berbelanja di Pusat Oleh-Oleh Haji Thamrin City. “Apalagi di akhir pekan ramai pengunjung mencari oleh-oleh haji,” kata Hamzah.
Kenyamanan berdagang di Thamrin City diakui oleh Iksan yang sehari-hari berdagang oleh-oleh haji di Lantai 3A Thamrin City. Usahanya kini mulai berkembang.
Sebelumnya, kata Iksan, sebagian pedagang berjualan di Tanah Abang. “Di sini keamanan dan kenyamanan berusaha lebih terjamin,” ujarnya.
Sementara Abu Hasan, pemilik tokoh Keysha Mandiri, merasakan omset penjualan per hari mulai bergerak naik.
“Rata-rata bisa mencapai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per hari,” ungkapnya. Abu Hasan yang sebelumnya berdagang di sekitar pasar Tanah Abang ini berjualan air zam-zam, perlengkapan haji dan aneka jenis kurma. [PR/L-8]
Pusat Belanja Thamrin City Jakarta menghadirkan sebuah zona khusus berupa Pusat Oleh-Oleh Haji yang terletak di lantai 3A, gedung pusat belanja yang terletak tidak jauh dari bundaran Hotel Indonesia Jakarta.
Menurut PR and Promotion Manager Thamrin City Lucy Ratna, di Jakarta, kehadiran pusat oleh-oleh haji ini untuk menjawab kebutuhan akan sebuah tempat belanja yang nyaman dan memudahkan untuk mendapatkan barang kebutuhan oleh-oleh khas ibadah haji dan umroh.
Apalagi, kata Lucy, sudah menjadi tradisi bagi orang Indonesia menengok tetangga atau kerabat yang baru pulang dari tanah suci, untuk sekadar mengucapkan selamat atau menanyakan kisah perjalanan sewaktu menunaikan ibadah haji.
Dan tentunya tidak sedikit yang menanyakan oleh-oleh dari tanah suci. Yang pertama di tanyakan pasti air zam-zam dan kurma sebagai oleh-oleh khas haji dan umroh.
“Tapi kini, untuk mencari oleh-oleh haji, tak perlu repot-repot belanja di Arab Saudi. Karena berbelanja di Tanah Suci selain melelahkan juga menyita waktu untuk ibadah. Selain itu juga harus memikirkan biaya pengiriman, terkena denda karena over bagasi, risiko paket yang dikirim tidak sampai,” ujar Lucy Ratna dalam rilis yang diterima SP di Jakarta, Selasa (21/1).
Untuk meramaikan dan memperkenalkan pusat oleh-oleh haji Thamrin City, kata Lucy, di bulan Januari 2014 ini, sedang berlangsung sebuah pameran oleh-oleh haji yang diikuti para pedagang di grand hall Thamrin City.
“Agar publik semakin mengenal aneka macam produk oleh-oleh haji yang dijual di Thamrin City,” katanya.
Menurut Hamzah, salah seorang pedagang pemilik toko Tsabit di lantai 3 A, umat Muslim yang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci lebih meminati oleh-oleh khas ibadah haji yang dijual di Indonesia seperti air zam-zam, kurma, perlengkapan salat, karena tidak perlu memikirkan kuota bagasi, dengan kualitas dan jenis barang sama.
Hamzah menuturkan, barang-barang yang dijual relatif terjangkau harganya mulai dari harga Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per kilo. “Barang-barang yang dijual kualitasnya terjamin baik seperti di Saudi Arabia,” tuturnya.
Berdagang di Thamrin City sejak tahun lalu, Hamzah mengakui usahanya mulai berkembang dan pengunjung mulai ramai berbelanja di Pusat Oleh-Oleh Haji Thamrin City. “Apalagi di akhir pekan ramai pengunjung mencari oleh-oleh haji,” kata Hamzah.
Kenyamanan berdagang di Thamrin City diakui oleh Iksan yang sehari-hari berdagang oleh-oleh haji di Lantai 3A Thamrin City. Usahanya kini mulai berkembang.
Sebelumnya, kata Iksan, sebagian pedagang berjualan di Tanah Abang. “Di sini keamanan dan kenyamanan berusaha lebih terjamin,” ujarnya.
Sementara Abu Hasan, pemilik tokoh Keysha Mandiri, merasakan omset penjualan per hari mulai bergerak naik.
“Rata-rata bisa mencapai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per hari,” ungkapnya. Abu Hasan yang sebelumnya berdagang di sekitar pasar Tanah Abang ini berjualan air zam-zam, perlengkapan haji dan aneka jenis kurma. [PR/L-8]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar