Jakarta
- Berdasarkan hasil Pemilihan raya (Pemira) yang digelar Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) memunculkan tiga nama kuat untuk diusung
sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2014.
Mereka adalah, Presiden PKS Anis Matta, Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).
Anggota Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, Pemira ini merupakan salah satu kontribusi PKS untuk meningkatkan semangat berdemokrasi, khususnya di internal Partai. Kader parpol diberi hak dan kebebasan untuk memilih capresnya.
"Secara prinsip Pemira sebagai kontribusi PKS untuk meningkatkan demokrasi di Indonesia, karena Pemira itu ditentukan kader dalam menetapkan capres. Ini bukan hanya elitnya, ini cara baru. Beda dengan partai lain, PKS memberikan para kader untuk memilih pemimpin mereka," kata Hidayat, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Nantinya, kata Hidayat, hasil Pemira itu akan diputuskan oleh Majelis Syuro PKS sebagai penentu Capres 2014.
"Ini cara baru yang tidak dimiliki partai lain. Nanti akan diumumkan DPP dan diserahkan kepada Majelis Syuro. Saya berharap nanti yang menang dari generasi yang lebih muda yang bisa melanjutkan kontribusi," kata Hidayat.
Sedikitnya tiga nama yang mencuat dalam hasi Pemira itu, kata Hidayat, akan diputuskan berdasarkan hasil pemilihan legislatif (Pileg).
"Itu harus merujuk pada hasil Pileg nanti. Karena ini kan beda gubernur dan walkot. Tergantung Presiden Treshold. Kita harus melihat Pileg nanti," jelasnya.
Seperti diketahui, Pemira serentak dilakukan terhadap warga PKS se-Indonesia, pada Sabtu, (30/11/2013) kemarin. Pemira yang digelar di Jakarta sendiri, mendapat sambutan yang antusiasme dari warga PKS Jakarta.
Hal itu dibuktikan dari partisipasi warga PKS yang mengikuti Pemira sebesar sebesar 87 persen, atau hampir 100 persen dari total pemilih, yakni sebanyak 7.521 orang yang ditersebar di 23 TPS di Jakarta. Dari penghitungan Pemira, suara yang sah berjumlah 6.496 suara.
Sementara, perolehan suara lima besar di Jakarta, yakni Anis Matta dengan 87.7 persen suara, kemudian Hidayat Nurwahid 83.4 persen suara, ketiga Ahmad Heryawan dengan 72.4 persen suara. Disusul urutan ke empat, Tifatul Sembiring dengan 38.4 persen suara, terakhir Nurmahmudi Ismail dengan 26.5 persen suara.[jat/inilah]
Mereka adalah, Presiden PKS Anis Matta, Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).
Anggota Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, Pemira ini merupakan salah satu kontribusi PKS untuk meningkatkan semangat berdemokrasi, khususnya di internal Partai. Kader parpol diberi hak dan kebebasan untuk memilih capresnya.
"Secara prinsip Pemira sebagai kontribusi PKS untuk meningkatkan demokrasi di Indonesia, karena Pemira itu ditentukan kader dalam menetapkan capres. Ini bukan hanya elitnya, ini cara baru. Beda dengan partai lain, PKS memberikan para kader untuk memilih pemimpin mereka," kata Hidayat, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Nantinya, kata Hidayat, hasil Pemira itu akan diputuskan oleh Majelis Syuro PKS sebagai penentu Capres 2014.
"Ini cara baru yang tidak dimiliki partai lain. Nanti akan diumumkan DPP dan diserahkan kepada Majelis Syuro. Saya berharap nanti yang menang dari generasi yang lebih muda yang bisa melanjutkan kontribusi," kata Hidayat.
Sedikitnya tiga nama yang mencuat dalam hasi Pemira itu, kata Hidayat, akan diputuskan berdasarkan hasil pemilihan legislatif (Pileg).
"Itu harus merujuk pada hasil Pileg nanti. Karena ini kan beda gubernur dan walkot. Tergantung Presiden Treshold. Kita harus melihat Pileg nanti," jelasnya.
Seperti diketahui, Pemira serentak dilakukan terhadap warga PKS se-Indonesia, pada Sabtu, (30/11/2013) kemarin. Pemira yang digelar di Jakarta sendiri, mendapat sambutan yang antusiasme dari warga PKS Jakarta.
Hal itu dibuktikan dari partisipasi warga PKS yang mengikuti Pemira sebesar sebesar 87 persen, atau hampir 100 persen dari total pemilih, yakni sebanyak 7.521 orang yang ditersebar di 23 TPS di Jakarta. Dari penghitungan Pemira, suara yang sah berjumlah 6.496 suara.
Sementara, perolehan suara lima besar di Jakarta, yakni Anis Matta dengan 87.7 persen suara, kemudian Hidayat Nurwahid 83.4 persen suara, ketiga Ahmad Heryawan dengan 72.4 persen suara. Disusul urutan ke empat, Tifatul Sembiring dengan 38.4 persen suara, terakhir Nurmahmudi Ismail dengan 26.5 persen suara.[jat/inilah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar